Pentingnya Menjaga Kesehatan Jiwa
Beberapa tahun terakhir di sosial media sedang
gencar-gencarnya melakukan aksi yang
menyuarakan tentang mental health. Namun hanya segelintir orang saja yang hanya
mengetahui apa sih “mental health” itu? Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi dari
kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat
kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja
secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya. Maka
dapat dipahami ketika Individu berada diluar definisi tersebut maka
dimungkinkan dapat ditemukanya suatu kelainan, kita menyebutnya gangguan jiwa.
Menurut para ahli Menurut Pieper dan Uden (2006), kesehatan mental adalah suatu
keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya
sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat
menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah
dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan
dalam hidupnya. Sedangkan Menurut UU RI NO.18 Tahun 2014 menjelaskan bahwa
Gangguan jiwa adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam
pikiran,perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan
gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan
penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Dengan
jawaban para ahli di atas dapat di simpulkan bahwasanya kesehatan jiwa
sangatlah penting untuk di jaga, karena layaknya sebuah fisik manusia. Namun
beberapa orang menilai bahwa kesehatan mental bukan sesuatu yang “serius”.
Tapi, faktanya banyak sekali orang yang telah meninggal gara-gara kesehatan
mental. Contoh kesehatan mental pun seperti depresi, di dunia angka kematian
depresi. Bahkan angka kematian terbesar dalam kematian di sebabkan oleh
mirisnya kesehatan jiwa Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO, 2017a) menyatakan bahwa depresi dan kecemasanmerupakan
gangguan jiwa umum yang prevalensinya paling tinggi. Lebih dari 200 juta orang
diseluruh dunia (3,6% dari populasi) menderita kecemasan. Sementara itu jumlah
penderita depresisebanyak 322 juta orang di seluruh dunia (4,4% dari populasi)
dan hampir separuhnya berasal dariwilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Depresi merupakan kontributor utama kematian akibatbunuh diri, yang mendekati
800.000 kejadian bunuh diri setiap tahunnya. Tentunya sebagian orang tersebut
adalah para generasi Z/ milenial. Lalu bagaimana cara menyingkapinya dan
bagaimana solusinya?
1. Melakukan aktivitas fisik dan tetap
aktif secara fisik.
2. Membantu orang lain dengan tulus.
3. Memelihara pikiran yang positif.
4. Memiliki kemampuan untuk mengatasi
masalah.
5. Mencari bantuan profesional jika
diperlukan.
6. Menjaga hubungan baik dengan orang
lain.
7.
Menjaga
kecukupan tidur dan istirahat.
Komentar
Posting Komentar